Sebelum Jadi PNS Sebaiknya Jadi Karyawan Perusahaan Swasta Dulu
PNS itu tidak profesional. PNS itu bekerjanya lamban. PNS itu sukanya mempersulit yang mudah.
Itulah kenyataan pandangan masyarakat umum tentang kinerja PNS. Lamban, santai, tidak profesional, korup, tidak kreatif, dan banyak stempel negatif lainnya. Memang tidak semua PNS seperti itu dan tidak patut anggapan tersebut digeneralisir. Namun diakui atau tidak, jauh lebih banyak anggapan PNS berkinerja negatif daripada positif.
Berapa banyak keluhan di surat kabar, obrolan warung kopi, dan berbagai media massa lainnya tentang pelayanan instansi pemerintah yang lamban. Tentu saja ini membicarakan soal kinerja PNS sebagai pelaksananya.
Setahun menjadi PNS, saya banyak mengamati sekaligus terjun langsung melihat kenyataan di depan mata. Mengapa PNS terkesan bekerja lamban? Penjelasannya tentu versi saya. Terkesan lamban karena bekerja dalam sistem dan harus taat aturan. Ada aturan birokrasi dan aturan operasional yang menjadi petunjuk pelaksanaan. Kondisi itu terkadang yang membuat PNS agak sulit untuk berkreasi atau bekerja lebih cepat karena juga ada etika birokrasi dalam organisasi. Kadang, maunya staf lebih cepat menyelesaikan pekerjaan tapi kadang pula terhambat 'birokrasi' dimana tergantung pada pimpinan. Jika pimpinan berkarakter dan bermind-set modern (baca: profesional), ia akan memberi kepercayaan bawahannya untuk bekerja 'di luar sistem' selama tidak melanggar aturan.
Aduh pembahasan jadi melebar kemana-mana. Kembali ke topik, menurut saya, sebelum jadi PNS sebaiknya pernah mencicipi pengalaman bekerja di perusahaan swasta. Mengapa? Karena perusahaan swasta apalagi yang bonafide, tentu memiliki sistem yang profesional. Karena perusahaan swasta harus bersaing ketat untuk bisa survive dan mendapatkan surplus, maka karyawan dituntut untuk bekerja cepat, kreatif, dan inovatif. Karyawanpun terbiasa bekerja dalam tenggat waktu yang mepet dan sempit. Pekerjaan selesai hari ini jauh lebih ideal. Apa yang bisa diselesaikan hari ini, harus selesai hari ini.
Bandingkan dengan instansi pemerintah, terlebih instansi pemerintah yang tupoksi utamanya pelayanan masyarakat. Misalnya kecamatan, puskesmas, catatan sipil, dispenduk, dan sejenisnya. Bayangkan jika mereka bekerja lamban, pelayanan masyarakat terganggu. KTP yang seharusnya bisa selesai dua hari, mengapa perlu waktu sebulan?
Saya sendiri sebelum akhirnya mengikuti garis takdir menjadi PNS, adalah wartawan sebuah harian lokal. Saya bersyukur, pengalaman sebagai wartawan koran harian sangat membentuk mental dan karakter saya. Vokal, terbiasa bekerja dengan deadline ketat, tidak 'asal bapak senang', kreatif, tidak bekerja ala robot yang bisanya disetel dulu dan diperintah seenaknya, dan terbiasa dengan loyalitas tinggi kepada pekerjaan/profesi bukan 'loyalitas buta' pada atasan meski atasan salah/melanggar aturan. Karena dituntut mencari berita bermutu, saya harus kreatif memutar otak bagaimana supaya berita yang saya tulis (eh..diketik ding..hehe) menarik minat pembaca. Jika topiknya sama, saya harus memutar otak untuk lebih kreatif agar berita saya lebih menarik dan sarat informasi dibanding media/koran lainnya. Apalagi koran lokal yang tentu saya harus lebih 'mengulik' sense lokalnya (wah saya belum menemukan istilah lain selain sense lokal hahahha). Jika diperintah atasan, perintah itu saya cerna dulu dan apakah perintah itu betul atau perlu modifikasi agar lebih aplikatif dan bermutu. Saya pun memberi pertimbangan kepada atasan jika sekiranya perintah itu 'mentah' sehingga sayapun tidak menelan mentah-mentah yang alhasil akan membuat saya seperti robot.
Jadi kesimpulannya, menjadi karyawan swasta kemudian menjadi PNS, membuat sudut pandang dan pola pikir saya lebih berkembang. Tidak bekerja seperti robot, dan terbiasa berpikir kreatif meski harus dan sering tersandung mental-mental birokrasi kuno yang berslogan 'jika bisa dipersulit, mengapa harus dipermudah?'
Menurut saya, sayang sekali jika adik-adik yang baru lulus sarjana kemudian langsung diterima sebagai PNS. Jika ada peluang yang memungkinkan, idealnya cicipi pengalaman bekerja di perusahaan swasta. Cari pengalaman sebanyak-banyaknya agar terbentuk mental bekerja keras dan kreatif yang mengutamakan profesionalitas yaitu bermental melayani dan bukan ingin dilayani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar